Kamis, 08 September 2011

KURANG ENERGI PROTEIN

KURANG ENERGI PROTEIN
(KEP)
DYAH UMIYARNI P, SKM, M.Si
• Disebabkan oleh masukan energi dan
protein yang sangat kurang dalam
makanan sehari hari dengan jangka waktu
yang cukup lama
• Pada umumnya KEP, disebabkan oleh :
– Faktor kemiskinan
– Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan
pemberian makanan sesudah bayi disapih
– Pengetahuan mengenai pemeliharaan
lingkungan yang sehat.
Kemisinan, kurang
pendidikan, kurang
ketrampilan
Infeksi Asupan makanan
Yankes Prwtn anak
& bumil
Struktur
politik,ekonomi
Malnutrisi
Persediaan
mkn di RT
Faktor Penyebab Masalah Gizi
Sebab Dasar
Sebab Tidak
langsung
• Tanda paling utama  pertumbuhan fisik yang kurang
normal
• Dengan perawatan khusus anak dapat tumbuh dan
berkembang secara normal
Klasifikasi KEP menurut % Median WHO-NCHS
• KEP Ringan : BB/U 70 – 80 % Median WHO-NCHS
• KEP Sedang: BB/U 60 – 70 % Median WHO-NCHS
• KEP Berat : BB/U < 60 % Median WHO-NCHS
• Pada anak-anak, KEP dapat :
• Menghambat pertumbuhan
• Rentan terhadap penyakit infeksi
• Mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan
• Pada orang dewasa, KEP dapat
– Menurunkan produktifitas kerja
– Menurunkan derajat kesehatan
– Rentan terhadap serangan penyakit
Gizi Buruk < - 3 SD
Gizi Kurang ≥ - 3 SD s/d < - 2 SD
Gizi Baik ≥ - 2 SD s/d + 2 SD
Gizi Lebih > +2 SD
BB/U
Status Gizi Indeks
Klasifikasi Status gizi berdasarkan Indikator BB/U
yang disajikan dalam Z-Skor
Klasifikasi KEP Menurut Depkes (2000)
Klasifikasi Status gizi berdasarkan Indikator TB/U
yang disajikan dalam Z-Skor
Klasifikasi KEP Menurut Depkes (2000)
Pendek < -2 SD
Normal ≥ - 2 SD s/d + 2 SD
TB/U
Status Gizi Indeks
Sangat Kurus < - 3 SD
Kurus ≥ - 3 SD s/d < - 2 SD
Normal ≥ - 2 SD s/d + 2 SD
Gemuk > +2 SD
BB/TB
Status Gizi Indeks
Klasifikasi Status gizi berdasarkan Indikator BB/TB
yang disajikan dalam Z-Skor
Klasifikasi KEP Menurut Depkes (2000)
• KEP ringan bila tidak ditangani  data jatuh ke
status gizi yang lebih buruk (marasmus,
kwashiorkor, marasmic-kwashiorkor)
KEP Berat / gizi buruk
–Marasmus  kekurangan energi
–Kwashiorkor  kekurangan protein
–Marasmic-kwashiorkor 
Kekurangan energi dan protein
Tanda KLINIS MARASMUS
– Anak kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
– Wajah seperti Orang tua
– Cengeng, rewel
– Lapisan lemak bawah kulit sangat sedikit  Kulit
mudah diangkat, kulit terlihat longgar, kulit paha
berkeriput
– Otot menyusut (wasted), lembek
– tulang rusuk tampak terlihat jelas
– terlihat tulang belakang lebih menonjol dan kulit di
pantat berkeriput ( baggy pant )
– Ubun-ubun besar cekung, tulang pipi dan dagu
menonjol, mata besar dan dalam
– Tek. Darah, detak jantung pernafasan berkurang
Marasmus
WASTED
KWASHIORKOR
Tanda-Tanda Klinis
• Oedema (terutama kaki bagian bawah)
• Bentuk muka bulat seperti bulan (moon
face)
• Rambut tipis, warna coklat kemerahan
(pirang/abu-abu dan mudah lepas/mudah
dicabut tanpa rasa sakit
Kwashiorkor
Tanda-tanda klinis pada KWASHIORKOR
• Kulit kering,
hiperpigmentasi dan
bersisik, serta ada
tanda lain  crazy
pavement dermatosis
(bercak-bercak
putih/merah muda
dengan tepi hitam dan
ditemukan pada bagian
tubuh yang sering
mendapat tekanan)
• Hepatomegali
(Pembengkakan hati)

MARASMIC-KWASHIORKOR
Tanda-Tanda Klinis
–Gabungan dari tanda marasmus dan kwashiorkor
–Gangguan pertumbuhan
–Crazy pavement dermatosis
–Rambut tipis, pirang dan mudah dicabut
–Muka seperti orang tua
–Oedema hanya pada anggota gerak bagian bawah
PROGRAM PENANGGULANGAN
1.JANGKA PENDEK
a. Upaya pelacakan kasus melalui
penimbangan bulanan di Posyandu
b. Rujukan kasus KEP dengan komplikasi
penyakit di RSU
c. Pemberian ASI Eksklusif untuk bayi usia
0-6 bulan
d. Pemberian kapsul Vit A
e. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
pemulihan bagi balita gizi buruk dengan
lama pemberian 3 bulan
f. Memberikan makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) bagi balita keluarga miskin usia
6-12 bulan
g. Promosi makanan sehat dan bergizi
2. JANGKA MENENGAH
a. Revitalisasi Posyandu
b. Revitalisasi Puskesmas
c. Revitalisasi Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi
3. JANGKA PANJANG
a. Pemberdayaan masyarakat menuju
Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
b. Integrasi kegiatan lintas sektoral dengan
program penanggulangan kemiskinan dan
ketahanan pangan
TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar