Kamis, 08 September 2011

ARTIKEL Alasan Tubuh Memerlukan Suplemen Gizi

Makanan, air dan oksigen adalah substansi dasar yang menyusun kehidupan di planet ini. Makanan memberi kita energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk membangun, memelihara dan memperbaiki semua sel-sel tubuh kita. Penelitian gizi adalah studi tentang makanan dan nutrisi, meliputi sumber-sumber bahan nutrisi, bagaimana tubuh manusia mencerna, menyerap dan memanfaatkan nutrisi dan apa yang mereka lakukan untuk mendukung kehidupan dan kesehatan.

Gaya hidup dan diet sangat berpengaruh signifikan terhadap jenis makanan yang diperlukan tubuh. Orang-orang yang mengkonsumsi alkohol, minum teh, kopi, terpapar asap, mengkonsumsi berbagai obat (resep dan sebaginya) atau atlet olahraga memiliki kebutuhan nutrisi tertentu yang lebih besar dari orang lain. Misalnya, orang yang minum alkohol memerlukan sejumlah besar vitamin B, seng dan magnesium untuk metabolismenya, karena di dalam alkohol terdapat nutrisi yang larut dalam air sehingga zat-zat itu akan diekskresikan lebih cepat dengan efek diuretik alkohol.

Banyak orang percaya bahwa mengkonsumsi makanan segar dan diet seimbang dapat menyediakan semua kebutuhan vitamin dan mineral penting bagi kesehatannya. Untuk keadaan normal hal ini mungkin saja terjadi. Namun, ada banyak alasan mengapa suplemen vitamin dan mineral tetap diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa suplemen vitamin dan mineral mungkin anda perlukan:

Pencernaan yg Buruk
Hal ini merupakan masalah besar karena meskipun asupan makanan sudah cukup, pencernaan yang buruk dapat membatasi penyerapan vitamin dan mineral oleh tubuh. Makan terlalu cepat dapat menyebabkan jumlah zat nutrisi mengalir yang terlalu banyak untuk dapat diserap oleh enzim pencernaan, sehingga banyak dari zat itu yang terbuang percuma. Banyak orang dengan gigi palsu juga tidak mampu mengunyah makanan dengan efisien.

Mengkonsumsi makanan atau minuman (atau obat-obatan seperti aspirin) dapat juga menyebabkan radang selaput pencernaan yang mengakibatkan penurunan enzim pencernaan dan penurunan ekstraksi vitamin dan mineral dari makanan.

Alkohol
Alkohol dikenal dapat merusak hati dan pankreas, yang merupakan organ penting untuk pencernaan dan metabolisme. Alkohol juga dapat merusak lapisan saluran pencernaan, dapat mempengaruhi penyerapan gizi dan menyebabkan malnutrisi subklinis. Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah banyak menyebabkan meningkatnya kebutuhan vitamin B kompleks, terutama B1 (thiamin), B3 (niacin), B6 (pyridoxine), asam folat dan vitamin B12, dan vitamin C. Alkohol juga meningkatkan kebutuhan untuk mineral seng, magnesium dan kalsium dan mempengaruhi ketersediaan, penyerapan, metabolisme dan ekskresi dari semua jenis nutrisi ini.

Merokok
Merokok tembakau dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa dari kedua saluran pencernaan dan paru-paru, dan meningkatkan kebutuhan metabolik vitamin C. Setiap rokok menggunakan sampai 25 mg vitamin C dan perokok memerlukan 30 persen lebih banyak vitamin C dari orang yang tidak merokok. Perokok juga memiliki kebutuhan yang lebih besar untuk vitamin A, seng, dan lesitin untuk memperbaiki membran paru-paru.

Obat Pencahar
Obat pencahar (atau diare kronis) dapat mengakibatkan miskinnya penyerapan vitamin dan mineral dari makanan, dengan mempercepat waktu transit makanan di usus. Parafin dan minyak mineral lainnya meningkatkan kehilangan  dari vitamin yang larut dalam lemak A, D, E dan K dan asam lemak esensial. Obat pencahar juga dapat menyebabkan kehilangan mineral / elektrolit seperti kalium, natrium dan magnesium.

Diet
Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, diet dapat menyebabkan tubuh kekurangan hampir seluruh vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Bahkan diet rendah lemak yang populer, bila digunakan terlalu sering atau terlalu lama, dapat menyebabkan kekurangan yang signifikan dari vitamin yang larut dalam lemak A, D, E dan K dan Asam lemak esensial. Vegan (dan banyak diet vegetarian) harus direncanakan dengan baik untuk menghindari kekurangan zat besi, vitamin B12 dan seng.

Antibiotik
Meskipun sangat berperan dalam mengatasi infeksi berat, zat antibiotik juga dapat membunuh bakteri 'baik' di dalam usus sehingga dapat memperburuk pencernaan. Oleh karena itu sering disarankan untuk menambah suplemen VItamin B kompleks sampai enam minggu setelah menggunakan antibiotik. Penggantian hormon dan pil juga mengurangi penyerapan asam folat dan meningkatkan kebutuhan vitamin B kompleks, vitamin C, magnesium dan seng.

Obat-obatan
Banyak orang yang tergantung pada obat resep untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatannya. Meskipun kadang-kadang dapat menyelamatkan nyawa, penggunaan obat-obatan juga dapat meningkatkan kebutuhan berbagai zat gizi. Misalnya, menggunakan antasida akan menurunkan kadar kalsium, besi, kalium, vitamin A dan vitamin B1. Penggunaan obat anti-inflamasi akan meningkatkan kebutuhan vitamin B6, C dan E dan yodium. Obat anti hipertensi akan meningkatkan kebutuhan vitamin B6 dan B12, kalium dan magnesium. Pengobatan steroid meningkatkan kebutuhan akan kalsium, besi, seng dan vitamin B6, C dan D. Bahkan penggunaan aspirin sederhana pun akan meningkatkan kebutuhan vitamin C.

Luka
Luka dapat menyebabkan kehilang protein dan nutrisi penting. Bedah meningkatkan kebutuhan akan zinc, vitamin E dan nutrisi lainnya yang berperan dalam mekanisme perbaikan sel. Vitamin C sangat penting untuk detoksifikasi anestesi dan mencegah shock akibat bedah (kelelahan adrenal). Perbaikan tulang yang patah akan diperlambat oleh kekurangan kalsium, boron dan vitamin C. Memperbaiki organ yang infeksi akan  memerlukan kebutuhan tinggi akan zat-zat seng, magnesium dan vitamin B3, B6, A, C dan E.

Stress
Stress secara kimia, fisik dan emosional dapat meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin B2, B3, B5, B6 dan C. Polusi udara juga dapat meningkatkan kebutuhan akan vitamin A dan E serta mineral seng.

Lanjut Usia
Orang lanjut usia memiliki asupan nutrisi yang rendah, khususnya protein, kalsium, seng dan magnesium. Defisiensi asam folat dan kekurangan vitamin B12 adalah biasa. Asupan serat juga sering rendah. Kekurangan riboflavin (B2) dan pyridoxine (B6) juga telah diamati. Kemungkinan penyebab dari semua ini adalah berkurangnya atau melemahnya kemampuan zat perasa dan pembau (tanda kekurangan zat seng), pengurangan sekresi enzim pencernaan, penyakit kronis dan penggunaan obat-obatan.

Sinar Matahari
Orang-orang yang kurang terkena paparan sinar matahari dapat menderita kekurangan vitamin D, yang dibutuhkan untuk metabolisme kalsium. Kekurangan terkena sinar matahari juga dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Ultaviolet
Cahaya ultraviolet adalah stimulus untuk memproduksi vitamin D di kulit. Tingkat melatonin juga dapat berpengaruh pada insomnia dan depresi. Hal ini dapat diperburuk pada orang-orang yang terbiasa duduk berjam-jam di depan komputer atau berada di ruangan dengan radiasi elektromagnetik (EMR).

Tanah Miskin Unsur Hara
Sekarang ini banyak tanah pertanian yang kekurangan unsur mineral. Sistem pertanian monokultur yang intensif terlalu banyak menguras unsur-unsur tanah. Penggantian unsur hara tanah lewat pemupukan, biasanya hanya ditujukan pada unsur hara yang diperlukan saja, tidak seluruhnya. Hal ini akan berpengaruh pada kandungan mineral pada tanaman-tanaman pangan yang dihasilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar